Berbicaratentang Indonesia berarti berbicara tentang sejarah.
Indonesia hari ini adalah wujud atau hasil dari apa yang terjadi dimasa
lalu. Sebagai bekas negara jajahan dengan kekayaan sumber daya yang
melimpah, negeri ini juga ‘pernah’ merasakan kemerdekaan. Indonesia
tepatnya memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17agustus 1945.
Indonesia sangat
terkenal dengan keberagaman suku, agama dan budayanya. Negara dengan
33 provinsi ini memiliki ribuan suku bangsa, ribuan pulau dan ratusan
jenis bahasayang dipakai sehari-hari sesuai dengan domisili masyarakat.
Untuk menyatukan keberagaman ini, kemudian dikenal istilah binaka tunggl
ika, yang memiliki makna berbeda-beda tapi tetap satu.
Untuk agama,
mayoritas penduduk negara seribu pulau ini memeluk agama Islam.
Bahkan indonesia juga dikenal sebagai negara dengan tingkat persentasi
masyarakat muslim tertinggi didunia saat ini dengan sekitar 87% orang.
Islam di Indonesia hari ini tidak serta merta hadir begitu saja. Sejarah
panjang dilaluinya untuk menjadi kepercayaan mayoritas masyarakat bangsa
ini.
Satu yang menarik adalah salah satu penyebar agama rahmatanlilalamin yang
tercata dalam sejarah Indonesia adalah Laksamana Chengho. Pada tahun
1405, delapan puluh tujuh tahun lebih sebelum penjelajahan Columbus,
seorang pelaut Muslim China, Laksamana Zheng He atau diIndonesia lebih
dikenal dengan nama Cheng Ho telah lebih dahulu mengarungi lautan dunia
dengan jarak tempuh yang lebih panjang dan lebih luas dibanding seorang
penjajah Colombus. Kapal yang digunakan Cheng Ho dengan panjang 400 kaki
adalah jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kapal Columbus
yang panjangnya hanya 85 kaki.
Cheng Ho melakukan
penjelajahan dunia sebanyak tujuh kali dari tahun 1405 sampai 1433.
Kapal-kapal Cheng Ho mengunjungi Nusantara, Thailand, India, Arabia,
dan Afrika Timur. Bahkan ada beberapa spekulasi yang memperkirakan
perjalanan kapal Cheng Ho jauh melampaui Semenanjung Harapan Afrika
Selatan. Bahkan ahli sejarah Gavin Menzies memperkirakan bahwa Cheng Ho
juga mencapai benua Amerika, meskipun banyak diragukan ahli lain karena
dugaan Menzies kurang didukungbukti-bukti sejarah yang meyakinkan.
Penjelajahan Cheng
Ho bukanlah suatu upaya untuk melakukan penaklukan atau
penjajahan terhadap bangsa-bangsa lain oleh bangsa China. Perjalanan
Cheng Ho lebih merupakan upaya untuk mengenal bangsa-bangsa lain dan juga
untuk menjajaki kemungkinan untuk kerjasama perdagangan dan ekonomi
dengan bangsa-bangsa lain. Cheng Ho membawakan kepada bangsa lain
hadiah-hadiah seperti emas, perak, porselin, dan sutera; sebagai
imbalannya Cheng Ho membawa pulang ke negaranya binatang-binatang yang
tidak ada di negaranya seperti burung unta, zebra, unta,dan jerapah, dan
juga membawa pulang gading gajah.
Karena jasanya
itu, maka masyarakat muslim Tionghoa mendirikan masjid yang berarsitektur
cina yang mereka namai masji Laksamana Cheng Ho. Masjid Laksamana Cheng Ho
sendiri saat ini tercatat hanya ada 4 di Indonesia, yakni di
Palembang, Surabaya, Pasuruan dan Makassar. Satu yang paling menarik
perhatian adalah masjid Cheng Ho kabupaten Pasuruan. Masjid yang berletak
di Jl. Raya Kasri ini adalah salah satu daya tarik kota Pandaan. Menjadi
salah satu icon dan menjadi sarana ibadah sekaligus tempat wisata bagi
pengunjung luar kota.
Masjid berarsitektur Cina yang
diresmikan pada tgl 27 Januari 2008 oleh Bupati H.Jusbakir Aldjufri
SH.MM, sedangkan peletakan batu pertama dilakukan KH. Abdurrahman Wahid
(Gus Dur) pada 30 Mei 2004, sebelumnya merupakan tanah kosong milik
perhutani yang kemudian dikelola menjadi masjid yang menelan biaya
hinggaRp. 3,2 milyar lebih.
Masjidini dibangun di atas
tanah seluas 6.000 meter persegi. Dengan luas bangunan masjid 550 meter
persegi. Masjid ini terdapat dua lantai. Lantai bawah seluas 529 meter
persegi bakal ditempati perpustakaan, akad nikah dan acara
seremonial religi lainnya. Sejak habisnya masa jabatan Bupati Jusbakir,
masjid ini sekarang dikelola oleh ketakmiran masjid sebagai penanggung
jawab.
No comments:
Post a Comment